Kiper Kamerun Andre Onana telah meninggalkan skuad Piala Dunia mereka dan tidak akan bermain lagi di turnamen tersebut setelah diskors oleh federasi sepak bola negara itu.
Sebuah sumber yang dekat dengan pemain tersebut mengatakan bahwa Onana meninggalkan hotel tim dan melakukan perjalanan ke bandara pada hari Selasa (29/11/2022) kemarin dengan Paris sebagai tujuan awalnya sebelum dia melakukan perjalanan ke ibu kota Kamerun, Yaounde.
Dalam postingannya di Twitter, Onana mengatakan bahwa dia telah melakukan segala upaya untuk menemukan sebuah solusi atas permasalahan ini. Namun, ia harus menerima kenyataan bahaw Kamerun memberinya skorsing atas tindakan disipliner yang dilakukannya.
"Saya telah mengerahkan seluruh upaya dan energi saya untuk menemukan solusi atas situasi yang sering dialami pesepakbola, tetapi tidak ada kemauan di pihak lain," kata Onana dalam cuitannya di Twitter.
Baca Juga:4 Kost di Jakarta Pusat dengan Desain Elegan dan Fasilitas Lengkap
Namun, pemain Inter Milan itu mengatakan bahwa ia tetap menghormati keputusan tersebut. "Namun, saya selalu menghormati dan mendukung keputusan orang-orang yang bertanggung jawab mengejar kesuksesan tim dan negara kami,” ujar dia.

Federasi sepak bola Kamerun (Fecafoot) mengambil tindakan setelah pelatih Indomitable Lions Rigobert Song mengatakan pilihan pertama Onana telah meminta untuk tidak memainkan pertandingan Grup G kedua mereka, di tengah laporan pertengkaran antara keduanya di Qatar.
Kiper Inter Milan berusia 26 tahun itu digantikan oleh Devis Epassy untuk hasil imbang 3-3 melawan Serbia dan tidak terdaftar di antara pemain pengganti. Pernyataan Onana mengatakan dia "tidak diizinkan berada di lapangan untuk membantu Kamerun mencapai tujuan tim".
"Saya selalu berperilaku dengan cara memimpin tim menuju kesuksesan dengan cara yang baik," tambahnya.
Pada Senin malam Fecafoot mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Onana telah diskors sementara dari grup karena alasan disipliner. Onana telah memenangkan 34 caps internasional dan telah memulai semua pertandingan tim Afrika Tengah tahun ini sebelum tersingkir melawan Serbia.
Sekarang dipimpin oleh mantan rekan setim Song Samuel Eto'o, Fecafoot menyatakan "dukungan penuhnya" untuk pelatih, 46, saat ia menerapkan kebijakan "bertujuan untuk menjaga disiplin, solidaritas, saling melengkapi dan kohesi dengan tim nasional".
Ada anggapan bahwa pelatih dan penjaga gawang tidak setuju atas seringnya Onana keluar dari area penalti.
Dari 61 sentuhan bolanya saat kalah 1-0 dari Swiss Kamis lalu, 26 dilakukan di luar kotak penalti.