Senin (21/12/2022) kemarin, Indonesia berduka karena terjadinya gempa di wilayah Cianjur, Jawa Barat yang memakan ratusan korban jiwa dan rumah serta fasilitas masyarakat pun merata dengan tanah.
Berbagai bantuan pun berdatangan dari berbagai daerah. Ada yang langsung menuju lokasi, ada yang mengumpulkan donasi untuk kemudian diantarkan ke yang membutuhkan.
Namun, di balik duka yang mendalam, ternyata banyak masyarakat yang bermula datang karena empati, namun berujung mencari simpati, dengan terlalu banyak melakukan foto 'selfie'.
Hasil pantauan tangsel.suara.com, Analis Pencarian dan Pertolongan Basarnas (Badan SAR Nasional), Joshua Banjarnahor sampai mengunggah di akun instagram pribadinya @banjarnahor tentang himbauan kepada yang berkunjung ke lokasi gempa bukan hanya menjadikannya sebagai tempat untuk unjuk diri dengan berfoto 'selfie' seakan sebagai tempat 'wisata bencana'.
Baca Juga:Saling Lempar Bola Panas, Kabareskrim Vs Geng Sambo Soal Isu Setoran Tambang Ilegal
"Kami menghimbau kepada masyarakat luas agar tidak menjadikan lokasi bencana sebagai tempat wisata. Lokasi kejadian jangan dijadikan ajang selfie," tulis Joshua Banjarnahor, Kamis (24/11/2022).
Joshua Banjarnahor pun mengingatkan bahwa seharusnya para relawan atau siapapun yang datang mengunjungi lokasi bencana, peduli dengan keadaan mental para korban bencana yang sudah kehilangan keluarga dan tempat tinggalnya.
"Kita harus memperhatikan psikis korban dan diharapkan para warga untuk tidak menonton evakuasi di lokasi yang masih rawan longsor susulan, karena ini dapat membahayakan keselamatan jiwa bersama," tambah Joshua Banjarnahor.
Gempa dan longsor susulan memang sangat mungkin terjadi, oleh karenanya tim Basarnas pun mengingatkan warga untuk tetap berhati-hati dan jangan lengah.

Dilansir dari depok.suara.com, bahkan di Desa Gasol, Cianjur, Jawa Barat, pada Kamis (24/11), warga sampai menuliskan "Ini Bukan Wisata Bencana" di pinggir jalan dengan menggunakan kardus dan dipasang di tiang.
"Sebenarnya tim kita yang pasang tulisan ini, karena kita nggak tahu ya orang yang betul-betul berdonasi atau sekedar ingin mencari nambah follower atau apa, kita nggak paham tujuannya mereka," ungkap salah satu relawan, Eka, ketika dipertanyakan perihal tersebut, Kamis (24/11).