Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 telah sukses diselenggarakan di Bali, Indonesia pada tanggal 15 dan 16 November 2022 kemarin. Berlangsung megah, acara akbar tersebut banjir pujian dari seluruh pimpinan dunia.
Satu hal yang menjadi perhatian, meski dilangsungkan pada bulan November yang dikenal sebagai musim hujan, dimana biasanya tiada hari tanpa hujan, namun selama acara tersebut berlangsung tidak sedikitpun hujan menyambangi.
Wishnutama yang berposisi sebagai Koordinator Tim Asistensi dan Kemitraan dalam Kepanitiaan Nasional Presidensi G20 Indonesia, melalui akun instagram pribadinya @wishnutama pada Sabtu (19/11/2022), membeberkan cuaca aman terkendali merupakan hasil kerja dari Tim Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
“Banyak yang penasaran tanya sama saya, gimana sih proses modifikasi cuaca saat penyelenggaraan #g20indonesia di Bali?” tulis Wishnutama di unggahan video yang memperlihatkan proses modifikasi cuaca yang didukung oleh banyak pihak terkait.
![Unggahan Proses Modifikasi Cuaca KTT G20 Indonesia 2022 oleh Wishnutama [Instagram]](https://media.suara.com/suara-partners/tangsel/thumbs/1200x675/2022/11/20/3-unggahan-proses-modifikasi-cuaca-ktt-g20-indonesia-2022-oleh-wishnutama.jpg)
Wishnutama pun menjelaskan bahwa Tim Operasi TMC didukung oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan TNI Angkatan Udara (AU).
“Alhamdulillah saya dapat kiriman photo2 dari Marsma Ronald Siregar dan footages video dari Kapt @chand_aw saat Skadron 4 Udara Lanud Abdurrachman Saleh yang dipimpin oleh Mayor Pnb Deharday Nugraha dan Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma yang dipimpin oleh Letkol Pnb Armin Yusuf pada saat melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca yang dilakukan lewat penyemaian garam terhadap awan yang berpotensi terjadinya hujan dikawasan penyelenggaraan KTT G20,” lanjut tulisan Wishnutama.
Dijelaskan bahwa Tim Operasi TMS menggunakan 4 pesawat milik TNI AU menebar melaui 28 sorti penerbangan untuk membawa total 29 ton garam. Pesawat disiagakan di dua posko teknologi modifikasi cuaca, yaitu satu pesawat di Posko Banyuwangi dan tiga pesawat di Posko Lombok. Hal ini dilakukan sebagai upaya menghalau awan sehingga hujan turun sebelum memasuki area penyelenggaraan KTT G20.

“Tim TMC yang menggunakan empat pesawat TNI AU dan membawa total 29 ton garam ang ditabur melalui 28 sorti penerbangan dengan upaya agar awan dapat dihalau dan sempat diturunkan sebagai hujan sebelum area perhelatan, dan awan yang sudah terlanjur menutup merata di atas perhelatan sempat diturunkan sebagai hujan beberapa jam sebelum acara dimulai,” ungkap Wishutama.
Wishnutama pun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak pendukung terkait, “Sekali lagi terima kasih banyak Menkomarves Pak Luhut Pandjaitan, MenPUPR Pak Basuki, Kepala BMKG Bu Dwi Korita Karnawati, KASAU Marsekal Fadjar Prasetyo, Deputi Kemenkomarves Odo Manuhutu dan Tim TMC (BMKG, BRIN, TNI AU, Airnav),”.
![Mayor Pnb Deharday Nugraha [Instagram]](https://media.suara.com/suara-partners/tangsel/thumbs/1200x675/2022/11/20/1-mayor-pnb-deharday-nugraha.jpg)
Dalam pantauan tangsel.suara.com, Mayor Pnb Deharday Nugraha selaku pemimpin Skadron 4 Udara Lanud Abdurrachman Saleh pun memberikan tanggapan dalam kolom komentar unggahan Wishnu Tama tersebut. “Siap ijin. Terima kasih banyak Bapak atas apresiasi yang diberikan. Suatu kehormatan yang tiada tara kami bisa berkontribusi positif dalam menjaga nama harum bangsa dan Negara,”.
KTT G20 di Bali kemarin memang menyisakan kebanggaan luar biasa untuk seluruh bangsa dan negara Indonesia. Makan malam yang sangat megah, dengan sajian seni dan budaya Indonesia di atas panggung, dekorasi yang menonjolkan ragam adat istiadat Indonesia, serta makanan yang dimasak oleh Chef Ternama Indonesia, Arnold Po beserta tim.