Penemuan jasad empat orang anggota keluarga pada Kamis (10/11/2022) di perumahan elite Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat masih menyisakan pertanyaan.
Dugaan awal setelah dilakukannya otopsi oleh ahli forensik dengan keadaan lambung yang kosong tanpa terisi nutrisi, kematian keluarga di Kalideres tersebut diakibatkan kelaparan.
Menurut keterangan para saksi yakni warga sekitar dan Ketua RT, keluarga tersebut diketahui tertutup dan tidak bersosialisasi dengan warga sekitar. Dari bentuk rumah pun terlihat pagar yang tinggi sehingga menyulitkan warga untuk sekedar mengetahui kondiri rumah jika sedang lewat.
Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri mengatakan ketertutupan dan keengganan keluarga tersebut bersosialisasi dengan tetangga sekitarnya tidak dapat dikambing hitamkan sebagai faktor yang ada kaitannya dengan meninggalnya para korban.
Baca Juga:Belum Genap Sebulan, Batik Air Kecewakan Tiga Orang Ternama! Terbaru, Anak Presiden Sampai Gak Mandi
"Dengan kata lain, kita tidak bisa dalam tanda kutip mengkambinghitamkan, serta merta jika warga yang enggan bersosialisasi sebagai masalah. Tapi boleh jadi cara beradaptasi yang bersangkutan terhadap situasi justru bermasalah," terang Reza Indragiri melalui sebuah video yang dikirimkan Senin (14/11/2022).
Menurut Reza Indragiri, keadaan rumah korban yang selalu tertutup dan diberi pagar yang tinggi, bisa jadi sebagai bentuk adaptasi mereka dengan lingkungan tempat tinggalnya. Dan keengganan bersosialisasi adalah akibat tidak merasa lingkungan tempat tinggalnya sebagai tempat yang aman.
"Akibat apa? Sekali lagi mari kita bicara tentang bentuk pagar di perumahan itu. Jadi pertanyaan, kenapa pagar harus setinggi itu. Apakah warga atau sebagian warga menganggap kampung mereka bukanlah kampung yang aman?" kata Reza Indragiri.
"Kalau mereka merasa kampung mereka bukan kampung yang aman, di situ rawan kejahatan, maka menurut saya masuk akal juga jika warga memilih untuk enggan bersosialisasi. Enggan membuka pagar terlalu sering. Enggan untuk memasang atau membangun pagar dalam ukuran rendah," tambah Reza Indragiri.
Reza Indragiri pun menjelaskan bahwa pagar yang tinggi dan keengganan bersosialisasi belum dapat dikaitkan dengan penyebab kematian, namun dapat dikaitkan dengan terlambatnya ditemukan jasad para korban yang diduga meninggal sejak tiga minggu sebelumnya.
"Saya belum bisa membangun asumsi apa pun terkait keengganan bersosialisasi dengan kematian. Saya belum bisa berspekulasi soal itu," tegas Reza Indragiri.
"Tapi pagar yang sedemikian tinggi, keengganan mereka bersosialisasi, itulah yang menyebabkan mereka terlambat ditemukan oleh warga, dan pihak kepolisian," jelasnya.
![Lokasi Satu Keluarga Tewas di Kalideres [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]](https://media.suara.com/suara-partners/tangsel/thumbs/1200x675/2022/11/14/1-lokasi-satu-keluarga-tewas-di-kalideres.jpg)
Di sisi lain, terkait temuan para korban meninggal karena kelaparan, dalam pandangan Reza Indragiri, kepolisian harus lebih jauh lagi mendalami kelaparan yang berujung satu keluarga meninggal.
Reza Indragiri menjelaskan, bahwa pada peristiwa kematian digolongkan empat faktor penyebab, yakni faktor alamiah, faktor usia atau penyakit, faktor kecelakaan seperti tersengat listrik atau terjatuh dan faktor bunuh diri atau pembunuhan.
"Persoalannya adalah, karena dalam perkara ini ada 4 orang yang meninggal dunia, maka kita sebenarnya tidak bisa menarik kesimpulan tunggal. Bahwa ada satu faktor yang berlaku menjadi penyebab kematian bagi seluruh jenazah tersebut," terangnya.
"Misalnya ada satu orang, yang meracuni anggota keluarganya, kemudian orang tersebut menghabisi dirinya. Maka dalam peristiwa ini kita ketahui ada dua penyebab yaitu, homicide (pembunuhan) dan suicide (bunuh diri). Nah ini yang harus dipilah," lanjut Reza Indragiri.
Melihat dari sisi psikologis, Reza Indragiri ungkapkan kepolisian tidak dapat berhenti pada dugaan kelaparan, namun harus mendalami penyebab mereka kelaparan hingga menimbulkan kematian.
"Kalau misalkan mereka mengalami demensia atau mengalami gangguan jiwa tertentu, yang menyebabkan mereka tidak bisa berpikir secara jernih sehingga tidak bisa mencari makanan, maka penyebabnya ini adalah natural atau alami," ungkap Reza Indragiri.
"Tapi sebaliknya, jika ada satu pihak yang memaksa satu pihak tidak makan berhari-hari, tidak memasok makanan selama sengaja sekian lama, kepada anggota keluarga, maka ini adalah pembunuhan atau homicide," tegasnya.
Hingga artikel ini diterbitkan, penyebab meninggalnya satu keluarga yang terdiri dari empat orang tersebut masih menjadi misteri. Kepolisian masih terus melakukan pendalaman penyelidikan dan belum memberikan informasi secara resmi terkait penyebab kematian para jasad keluarga di Kalideres tersebut.
Sumber: Suara.com