'Gaslighting' dapat diartikan sebagai salah satu bentuk manipulasi yang terjadi dalam hubungan yang tidak sehat. Orang yang terkena manipulasi 'gaslighting', akan kehilangan nalar pribadinya, dan mempercayai ucapan dari pelaku 'gaslighting'.
Siapa pun rentan terhadap 'gaslighting'. Bahkan seringkali seseorang tidak menyadari telah menjadi korban, karena telah di 'cuci otak' oleh pelaku. Cara pelaku memanipulasi korban adalah dengan mengeluarkan kalimat doktrin sehingga korban mempercayainya dan tunduk terhadap apa yang dikatakannya.
CONTOH KALIMAT 'GASLIGHTING'
Berikut contoh kalimat yang kerap digunakan oleh pelaku 'gaslighting' untuk memanipulasi korban.
* "Kamu sensitif banget deh"
Baca Juga:Konten Baim Wong yang Nge-prank Polisi Soal KDRT, Tanggapan Deddy Corbuzier: Tidak Lucu!
Salah satu kalimat khas yang dikeluarkan pelaku 'gaslighting' adalah menyebut korban “terlalu emosional” atau "terlalu sensitif" tanpa memberikan empati terhadap perasaan korban yang sebenarnya. Pelaku akan selalu membuat korban mempertanyakan emosi yang dirasakan, hingga akhirnya korban tak berani menunjukkan emosimu di kemudian hari.
* "Bercanda doang kali"
Label 'cuma bercanda' biasanya ditonjolkan oleh pelaku 'gaslighting' untuk menunjukkan komentar atau perilakunya yang negatif. Pelaku dapat dengan mudah mengejek korban, memberi korban nama panggilan konyol, menceploskan candaan yang menyinggung, kemudian menutupi fakta perkataan buruknya dengan mengatakan dirinya ‘cuma bercanda’. Ini salah satu taktik paling populer yang dilakukan oleh pelaku 'gaslighting'.
* "Ga usah drama deh"
Ketika di protes atas tindakannya, biasanya pelaku 'gaslighting' akan berbalik menuduh korban terlalu mendramatisir keadaan.
Baca Juga:Jejak Pendidikan BJ Habibie, Punya Karya Penerbangan yang Diakui Dunia
* "Ah, kamu aja 'insecure'"
Seorang pelaku 'gaslighting' biasanya tidak akan pernah membiarkan korban mengatasi rasa insecure yang dialaminya. Ketika korban berusaha menyampaikan kekhawatirannya, bukan mengevaluasi perilakunya, pelaku malah akan berbalik menyerang perasaan korban, dengan mengatakan korban 'insecure', dan kemudian pelaku akan pergi meninggalkan korban dengan perasaan tak nyaman tersebut.
* "Aku kan ga niat gitu, jangan salahin aku dong"
Pelaku 'gaslighting' tidak akan mau disalahkan, meskipun telah melakukan kesalahan. Pelaku akan berdalih bahwa tidak pernah berniat melakukan perilaku buruk tersebut, hanya ketidaksengajaan, sehingga tidak perlu bertanggungjawab.
* "Yaudh, lupain ya"
Bukan menyelesaikan masalah, biasanya pelaku 'gaslighting' akan mengalihkan fokus yang ada di depan mata dengan meminta korban melupakan yang telah terjadi. Pengalihan fokus ini akan membuat korban melupakan permasalahan yang ada sementara waktu.
* "Ah, kayaknya kamu salah ingat deh"
Seorang pelaku 'gaslighting' dapat dengan mudah menuduh bahwa ingatan korban adalah salah atau tidak benar. Sehingga korban akan mempertanyakan dirinya tentang kenyataan yang korban alami. Ini salah satu cara pelaku memanipulasi korbannya.
* "Kayaknya kamu butuh bantuan"
Jika dilihat sepintas, ini seperti pelaku memiliki perhatian dan kekhawatiran terhadap korban. Namun, sebenarnya ini adalah cara pelaku memanipulasi korban dengan membuat korban merasa adanya gangguan dalam dirinya. Sehingga perlahan, korban merasa ada yang salah dengan dirinya.
* "Jangan terlalu diambil hatilah"
Kalimat ini terlihat tidak berarti, namun sebenarnya dikeluarkan pelaku 'gaslighting' untuk membuat korban merasa hatinya tidak perlu dirasakan, dan akhirnya terpaksa menutupi perasaan yang sesungguhnya.
* "Ah, ga pernah ada begitu deh"
Kalimat manipulasi ini biasa pelaku keluarkan untuk tidak mengakui kejadian yang ada, sehingga korban menjadi tidak dapat membedakan kenyataan yang dia rasakan, dengan kenyataan yang diungkap seorang pelaku 'gaslighting'.
* "Masalahnya bukan di aku, tapi kamu masalahnya"
Ini merupakan sebuah kalimat yang bisa menyebabkan penyiksaan psikologis pada diri seseorang. Korban dipaksa untuk mempertanyakan dirinya dan dibuat berpikir bahwa dirinya adalah sebuah masalah. Dan pelaku 'gaslighting' tidak akan memiliki rasa bersalah sedikit pun. Pelaku sangat memahami bahwa ketika ia membuat korban mempertanyakan dirinya, maka ia akan lolos dari berbagai macam masalah yang telah ia buat.