Mencuatnya kabar Lesti Kejora dianiaya oleh Rizki Billar, membuat publik terkejut. Karena banyak yang mengira bahwa pernikahan mereka sangat romantis dan baik-baik saja.
Namun, banyak juga yang sudah menduga, akan ada kejadian tidak mengenakkan diantara keduanya. Asumsi ini timbul dengan melihat sosok Lesti yang lugu sebagai gadis dari kampung, sedangkan Billar dilihat sebagai sosok anak gaul ibukota, yang sudah biasa bermain cinta.
Atas asumsi tersebut, publik pun menduga Lesti terkena 'Gaslighting' oleh Billar. Lesti diduga terkena manipulasi kata-kata oleh Billar, sehingga tidak mampu lagi melihat keadaan sebenarnya, dan membiarkan dirinya dalam penguasaan yang padahal ia sedang dalam tekanan.
CIRI-CIRI 'GASLIGHTING'
Perilaku 'gaslighting' terkadang tidak terlihat secara langsung, harus benar-benar diperhatikan untuk menyadari sedang terjadi manipulasi. Berikut ciri-ciri tindakan 'Gaslighting' yang dilakukan oleh seseorang:
Baca Juga:Konten Baim Wong yang Nge-prank Polisi Soal KDRT, Tanggapan Deddy Corbuzier: Tidak Lucu!
1. Berbohong dan Merasa Benar
Ciri utama yang dapat dilihat dari pelaku 'gaslighting' adalah suka melakukan kebohongan dan menganggap bohong adalah hal yang biasa, bukan kesalahan. Bahkan, pelaku akan berbohong secara terang-terangan, dan konsisten dengan cerita kebohongan yang dibuat, bahkan ketika sudah ditunjukkan fakta-fakta kebohongannya.
Berbohong merupakan dasar perilaku 'gaslighting'. Karena konsistensinya atas kebohongan yang dibuat, maka orang yang menjadi korban akan menjadi ragu dengan keyakinannya, dan menjadi mempertanyakan kenyataan mana yang benar, meskipun sudah memiliki banyak bukti.
2. Menggiring Opini tentang Orang Lain
Ciri pelaku 'gaslighting' berikutnya adalah membangun opini tentang orang lain dengan mengemasnya dalam bentuk gosip atau rumor. Pelaku seringkali berpura-pura mengkhawatirkan seseorang lalu mengarang cerita, sambil secara halus memberi tahu orang lain bahwa orang yang sedang dibicarakan tersebut tidak stabil secara emosional, sehingga terbentuk kepercayaan orang-orang terhadap ceritanya.
Baca Juga:Farhat Abbas Sindir Pelakor, "Kalau Mau Jualan Bunga, Jangan Jualan Bunga Busuk"
Dengan cara ini dapat menggiring orang-orang berpihak pada pelaku tanpa mengetahui cerita lengkapnya. Bahkan terkadang, si Korban tidak pernah mengatakan atau berbuat hal buruk seperti yang diceritakan oleh si pelaku. Namun pelaku akan berusaha dengan caranya untuk menggiring orang lain untuk percaya akan ceritanya.
3. Mengesampingkan Perasaan Korban
Pelaku 'gaslighting' biasanya akan menguasai korban dengan mengeluarkan kata-kata yang mengesampingkan perasaan seseorang, contohnya “masa' gitu doang marah, sensi deh”. Pernyataan sejenis ini mempertanyakan dan mengesampingkan perasaan atau pikiran korban dengan memberikan sinyal bahwa korban bertindak salah. Sehingga korban pun menjadi ragu akan perasaannya sendiri.
4. Membalikkan Kesalahan
Ciri pelaku 'gaslighting' berikutnya yakni mengembalikan kesalahan adalah kepada orang lain. Ketika diajak berbicara tentang kesalahannya, pelaku akan bermain kata-kata hingga akhirnya menjatuhkan kesalahan kepada korban.
Pelaku mampu memanipulasi situasi, sehingga korban percaya bahwa ia yang menjadi penyebab perilaku buruk si pelaku terhadapnya. Bahkan si pelaku biasanya akan mengatakan bahwa pelaku tidak akan memperlakukan korban seperti itu jika korban bersikap berbeda.
5. Menyangkal Kesalahan
Pelaku 'gaslighting' biasanya menyangkal bahwa telah melakukan kesalahan. Hal ini pelaku lakukan hal ini menghindari tanggung jawab atas perilaku buruk yang telah diperbuat. Tindakan ini dapat membuat korban menjadi bingung dan frustasi, karena tidak ada pengakuan atas rasa sakit yang dirasakan. Penyangkalan ini juga dapat membuat korban sangat sulit untuk bangkit atau pulih dari penindasan atau kekerasan.
6. Memainkan Emosi dengan Rayuan
Salah satu hal yang biasa pelaku 'gaslighting' lakukan ketika dikonfrontasi tentang perbuatannya, yakni berperilaku berbeda dan menggunakan kata-kata yang baik serta penuh kasih untuk mencoba membuat situasi menjadi baik.
Pelaku biasanya menyadari, hal-hal yang ingin korban dengar, dan akan mengucapkan hal tersebut untuk dapat meluluhkan perasaan korban, namun tidak diucapkan dengan tulus. Dan pelaku akan mengulang lagi kesalahan yang sama.
7. Memutarbalikkan Kenyataan dengan Konsisten
Pelaku biasanya akan membuat cerita versi dirinya, yang berkebalikan dengan fakta, dan mengambil sisi dimana ia menjadi sisi yang benar. Dan biasanya, cerita ini dibuat setelah kejadian berlalu. Kemudian pelaku akan menceritakan versi dirinya ini secara berulang-ulang. Ketika cerita dan kenangan ini terus-menerus diceritakan kembali menurut versi pelaku, akhirnya perlahan korban mulai meragukan ingatannya tentang apa yang sebenarnya terjadi. Kebingungan atau menebak-nebak di pihak korban ini adalah tujuan dari tindakan 'gaslighting'.
8. Targetnya Orang Lemah
Pelaku 'gaslighting' memahami bahwa manusia perlu memiliki rasa stabilitas dan kenormalan. Dan
kecenderungan alami manusia adalah melihat serta mencari orang atau entitas yang akan membantu mereka merasa lebih stabil. Hal inilah yang diincar oleh pelaku 'gaslighting'. Tujuannya adalah untuk membuat korban terus-menerus mempertanyakan segalanya.