Lembaga Konsultan Politik, Charta Politika Indonesia merilis hasil survey terkini terkait tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tinggi negara.
Dari hasil survey yang dipublikasikan, terlihat bahwa kepercayaan masyarakat terhadap Lembaga Tinggi Polri menurun drastis. Dalam hasil survei bulan Juni lalu, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri cukup tinggi, yakni berada di angka 73 persen. Namun kini menurun hingga 55 persen, yang artinya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri menurun 18 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya memaparkan hasil survei terkini dalam gelaran Konferensi Pers, Kamis (22/9/2022),
TNI menjadi institusi yang paling dipercaya publik. Posisi kedua diduduki oleh Presiden dan posisi selanjutnya adalah Mahkamah Konstitusi (MK).
"Nomor satu masih TNI, ini saya pikir data yang stabil selalu muncul, bahkan bisa dikatakan pasca reformasi," kata Yunarto. TNI memang sering menduduki posisi tertinggi dalam survey tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Lembaga Tinggi Negara.
"Nomor dua masih Presiden. Tentu saja ini disebabkan karena kapasitas Presiden sebagai Lembaga Eksekutif yang memang mengeksekusi kebijakan-kebijakan paling berpengaruh bagi kehidupan masyarakat. Mahkamah Konstitusi diposisi ketiga," tambahnya.
POLRI MENGALAMI PENURUNAN
![Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi [Instagram]](https://media.suara.com/suara-partners/tangsel/thumbs/1200x675/2022/09/23/1-ferdy-sambo-dan-putri-candrawathi.jpg)
Selanjutnya, Yunarto membahas tentang hasil survey tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Dalam survey terkini, Polri menduduki peringkat kedua terbawah, hanya mengungguli lembaga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang memiliki tingkat kepercayaan terendah, dengan hasil 55 persen.
"Tadinya dalam beberapa survei terakhir di tempati Polri. Namun saat ini, Polri ada di posisi hampir paling bawah, dia hanya menang dari lembaga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)," jelas Yunarto.
Yunarto mengungkapkan dugaan, bahwa terjadinya penurunan tingkat kepercayaan publik terhadap Polri karena dipengaruhi adanya Kasus Polisi Tembak Polisi yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, yang hingga kini belum ditemukan titik terangnya.
"Kalau kita coba bandingkan, situasi yang ada di sekeliling terkait penilaian publik terhadap Polri, saya menduga, tentu saja kita tahu ada sebuah situasi yang extraordinary terjadi pada Polri yang melibatkan eks Kadiv Propamnya," terang Yunarto.
Faktanya, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri memang mengalami penurunan hingga 18 persen. Yakni dari 73 persen, menjadi 18 persen. Namun, faktor penyebabnya apakah karena merebaknya Kasus Ferdy Sambo atau bukan, belum dapat dipastikan. Karena masih sebatas dugaan oleh Yunarto, selaku Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia yang melakukan survey.